Kisah Kekejaman Karl dan Ilse Koch Semasa Perang Dunia II



  


Karl & Ilse Koch
Suami istri yang menjadi " Algojo" di kamp Buchenwald ini memang berhasil mengukir sejarah sebagai pasanagn suami istri paling sadis semasa Hilter berkuasa. Mereka bertindak tanpa memikirkan adanya hukum kuasal maupun agama, bahkan bagi mereka Hukum itu berasal dari kekuasaan yang dipercayakan kepada mereka sehingga memberikan kesan seolah segala tindakan melawan hukum yang mereka lakukan itu sudah mendapat restu dari atasan mereka yang anggota pasukan elit tentara SS Jerman saat itu.

KARL KOCH TERBUKTI MELAKUKAN KORUPSI

Tuduhan  lebih lanjut adalah pembunuhan terhadap seorang pastor dan dia dinyatakan bersalah dalam pemeriksaan serta dijatuhi hukuman mati. Seorang anggota pasukan elit tentara SS mendegar betapa Konrad Morgan diberi mandat Himmler berkunjung ke kamp Buchenwald untuk meneliti kebenaran tentang pencurian yang dilakukan oleh komandan kamp itu.
Tentara rahasia SS ini berhasil menemukan banyak bukti korupsi yang dilakukan Karl Koch, termasuk diantaranya uang yang disimpan Karl Kouch di bawah ranjangnya yang diambil dari para tahanan perang itu. Koch masih bisa berkelit menyatakan tidak dengan alasan minta kesempatan untuk merubah tindakan salah itu di depan pengadilan militer yang saat itu tengah berperang dalam usaha Rusia di Prussia Timur, namun permohonannya itu ditolak. Reputasinya dalam hal kekejaman dan tindakan iblisnya terhadap pada tahanan itu justru sudah melewati ambang toleransi. Suatu pagi yang dingin di bulan April 1945, beberapa hari menjelang pembebasan kamp itu, Karl Koch di tembak mati di halaman tengah kamp yang dipimpinnya itu. Sebenarnya banyak penghuni kamp tahanan Buchenwald itu merasa kalau Karl mendapat dorongan untuk melaksanakan kekejaman dan kebrutalaan di kamp itu atas anjuran sang istri . Namun dalam pandangan mata pasukan SS dia masih dinyatakan tak bersalah dan selamat dari maut itu. Sejak itu Ilsa tak lagi pernah kembali berdinas ke Buchenwald. Dia terbang ke arah barat menjelang berakhirnya perang seiring dengan semakin meningkatnya gelombang kemanusian untuk  mengelak dari serangan Rusia.

ILSE KOCH MELARIKAN DIRI

Tanggal 10 April 1945 merupakan hari bersejarah pula ketiak pasukan Amerika berhasil menguasai Kamp dan membebaskan seluruh penghuni kamp tersebut . Sebelumnya Ilsa sempat melarikan diri ke rumah keluarga nya di kawasan Ludwigsburg, namun nama nya tak pernah dilupakan oleh para tahanan yang selamat tersebut . Penyiar radio Amerka Edward R Murrow, malah sempat membuat para pendengarnya berlinang air mata mendengarkan laporannya tentang kehadiran pasukan Amerika yang terlihat dalam laporan pandangan matanya.

PERANG KEMBALI DI MULAI

Jendral Eisenhower memerintahkan semua anggota pasukan Divisi ke 80 yang telah membebaskan kamp Buchenwald itu . Ilsa yang waktu itu sudah berusia 40 tahun dan sedang hamil, hasil hubungan nya dengan seorang penghuni tahanan tempat tempat nya di tahan , sebelum menghadapi pengadilan. di Munich dia di hadapkan ke Pengadilan Militer untuk mempertangung jawabkan kejahatan perang yang dilakukannya.
Ilse Koch saat diadili
Selama berminggu-minggu pula prosesi mantan rekan-rekan nya dalam tahanan masuk dan memberi kesaksian tentang kesadisannya, kegemarannya terhadap kulit manusia bertattoo, kebrutalannya terhadap siapa saja yang ia kehendaki . Darah para penghuni kamp lebih dari 50 ribu orang ini berada di tangannya. Dan kenyataanya bahwa dia kini hamil tidaklah alasan untuk kasihan padanya.  Brigadir Jendral Emil Kisel (Amerika) membacakan hukumannya yang dijatuh kan pengadilan atas diri Ilse Koch , yaitu hukuman seumur hidup. Lalu pada 1 September 1967 ia ditemukan tewas gantung diri .


 

0 Response to "Kisah Kekejaman Karl dan Ilse Koch Semasa Perang Dunia II"

Post a Comment